Sumber cahaya (penerangan buatan) untuk penerangan berbagai jenis ruangan umumnya dipakai lampu pijar dan lampu tabung. Namun dewasa ini penggunaan lampu tabung semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi perlampuan. Hal ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan efi-siensi dan efektifitas penggunaan energi listrik bagi keperluan penerangan.
Cahaya yang dihasilkan lampu sebagai sumber cahaya berkembang sesuai dengan umur lampu. Semakin lama makin berkurang lumen yang dipan-carkannya. Pengurangan ini disebut depresiasi lumen dan peristiwa ini tidak bisa dipisahkan dengan karakteristik lampu tersebut. Berkurangnya cahaya yang dipancarkan lampu juga dipengaruhi oleh akibat debu dan kotoran yang terdapat pada lampu dan armatur serta ruangan yang kotor. Dengan demikian hilangnya cahaya disebabkan oleh beberapa faktor seperti akumulasi debu dan kotoran, usia lampu serta ketuaan dan lemahnya sumber cahaya, rendahnya tegangan masuk, rendahnya pantulan loteng, lantai serta permukaan mesin-mesin dan alat-alat lainnya.
Untuk mendapatkan kelayakan yang sesuai dengan yang diharapkan sepanjang umur dari sistem penerangan sebaiknya diadakan perawatan dan pemeliharaan secara periodik. Gangguan yang paling nyata adalah debu yang menempel pada sistem. Selain menurunkan kuat penerangan, debu ini juga menyebabkan berkurangnya aliran pertukaran panas pada sistem. Juga serangga sering kali menjadi penyebab terjadinya hubungan singkat sehingga ballast terbakar.
Fluk cahaya akan berkurang dari awal pemasangan bila dalam jangka waktu lama tidak dilakukan pembersihan. Karena itu faktor pemeliharaan sema-kin penting untuk diperhatikan, agar pengurangan cahaya dalam sistem pene-rangan dapat diminimkan.
A. Tujuan Pemeliharaan
Pemeliharaan sistem penerangan merupakan salah satu fungsi dalam suatu perusahaan pabrik, pusat listrik, gedung perkantoran dan sama pentingnya dengan fungsi-fungsi lainnya. Adapun kegiatan-kegiatan pemeliharaan tersebut mencakup kegiatan pengecekan, perbaikan/reparasi atas kerusakan-kerusakan yang ada, pembersihan dan penggantian komponen-komponen pada sistem pene-rangan yang telah rusak. Pada sebagian perusahaan, pabrik, pusat listrik dan gedung-gedung perkantoran kurang memperhatikan bidang pemeliharaan. Peranan yang penting dari kegiatan pemeliharaan baru diingat setelah sistem penerangan telah melumpuhkan aktifitas dalam perusahaan atau gedung perkantoran tersebut karena kurangnya penerangan dari lampu-lampu.
Pemeliharaan dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan sistem penerangan dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan pene-rangan yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Secara umum tujuan pemeliharaan dimaksudkan adalah untuk :
1. Mempertahankan kemampuan penerangan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan perencanaan.
2. Menjaga kualitas penerangan sesuai dengan kebutuhan penghuni perusahaan, pabrik, gedung-gedung perkantoran dan rumah tinggal tersebut.
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan peralatan penerangan diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan.
4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan pembersihan secara efektif dan efisien.
5. Menghidari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan kerja.
6. Mengadakan kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan atau gedung perkantoran, dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat keuntungan yang maksimal dan total biaya yang rendah.
Pemeliharaan adalah satu-satunya jalan untuk meneruskan keefektifan setiap instalasi penerangan. Pemeliharaan perlampuan dengan arti yang seluas-luasnya, dapat dipergunakan untuk mempertahankan hasil sistem penerangan sedekat mungkin dengan keadaan awal, walaupun telah dipakai beberapa jangka waktu yang lama.
Secara khusus tujuan dari pemeliharaan penerangan secara periodik adalah untuk mempertahankan tingkat penerangan yang diinginkan atau penga-ruh iluminasi dengan biaya operasi dan pemeliharaan yang minimal dengan penggunaan energi yang efektif. Untuk itu koordinasi antara pemeliharaan dan program personil adalah penting, agar suatu peralatan dipelihara untuk meng-hasilkan peragaan penerangan yang efisien.
Penggunaan LLF (Light Loss Faktor) atau faktor kerugian cahaya pada perencanaan instalasi penerangan perlu pengaturan, agar tidak ada pemeliharaan yang berulang-ulang untuk mempertahankan tingkat penerangan yang sedekat mungkin dengan keadaan awal. Nilai dari LLF dipergunakan untuk indikasi sejumlah depresiasi yang tidak dapat dikontrol dan usaha yang diharapkan untuk mengatasi depresiasi. Orang-orang bagian pemeliharaan harus terlatih, hal ini diperlukan untuk menerapkan rencana-rencana pemeliharaan yang sistimatis. Beberapa pabrik, pusat listrik dan gedung konvensional telah sanggup meleng-kapi dan melatih serta mensurvisi personil, meskipun banyak menguntungkan dengan menyewa spesialis-spesialis dari luar.
Pada instalasi menengah dan kecil, kontraktor-kontraktor pemeliharaan listrik dapat memberikan rencana-rencana pelayanan, peralatan dan orang-orang yang bekerja sungguh-sungguh, akan memberikan biaya yang rendah per unit cahaya. Kontraktor-kontraktor yang terlatih dapat menganalisa konservasi energi yang potensial jika menerapkan rencana pemeliharaan penerangan.
Dikarenakan sistem penerangan lampu-lampu flouresen semakin rumit untuk diawasi oleh seorang penjaga atau penjaga kebersihan harian (tetap), maka perusahaan khusus perawatan pencahayaan perlu dibentuk. Perusahaan akan mengembangkan petugas-petugas terlatih, teknik perawatan yang efisien dan peralatan khusus untuk perawatan yang lengkap secara ekonomis. Biasanya mereka bisa merawat sistem penerangan secara lebih seksama dan dengan biaya yang lebih rendah dari pada apa yang dapat dilakukan oleh pemilik sendiri. Hal ini disebabkan karena pemilik tidak mempunyai orang-orang terlatih dalam bidang perawatan tersebut.
untuk pemeliharaan sistem penerangan yang lebih lengkap, silahkan download disini
Cahaya yang dihasilkan lampu sebagai sumber cahaya berkembang sesuai dengan umur lampu. Semakin lama makin berkurang lumen yang dipan-carkannya. Pengurangan ini disebut depresiasi lumen dan peristiwa ini tidak bisa dipisahkan dengan karakteristik lampu tersebut. Berkurangnya cahaya yang dipancarkan lampu juga dipengaruhi oleh akibat debu dan kotoran yang terdapat pada lampu dan armatur serta ruangan yang kotor. Dengan demikian hilangnya cahaya disebabkan oleh beberapa faktor seperti akumulasi debu dan kotoran, usia lampu serta ketuaan dan lemahnya sumber cahaya, rendahnya tegangan masuk, rendahnya pantulan loteng, lantai serta permukaan mesin-mesin dan alat-alat lainnya.
Untuk mendapatkan kelayakan yang sesuai dengan yang diharapkan sepanjang umur dari sistem penerangan sebaiknya diadakan perawatan dan pemeliharaan secara periodik. Gangguan yang paling nyata adalah debu yang menempel pada sistem. Selain menurunkan kuat penerangan, debu ini juga menyebabkan berkurangnya aliran pertukaran panas pada sistem. Juga serangga sering kali menjadi penyebab terjadinya hubungan singkat sehingga ballast terbakar.
Fluk cahaya akan berkurang dari awal pemasangan bila dalam jangka waktu lama tidak dilakukan pembersihan. Karena itu faktor pemeliharaan sema-kin penting untuk diperhatikan, agar pengurangan cahaya dalam sistem pene-rangan dapat diminimkan.
A. Tujuan Pemeliharaan
Pemeliharaan sistem penerangan merupakan salah satu fungsi dalam suatu perusahaan pabrik, pusat listrik, gedung perkantoran dan sama pentingnya dengan fungsi-fungsi lainnya. Adapun kegiatan-kegiatan pemeliharaan tersebut mencakup kegiatan pengecekan, perbaikan/reparasi atas kerusakan-kerusakan yang ada, pembersihan dan penggantian komponen-komponen pada sistem pene-rangan yang telah rusak. Pada sebagian perusahaan, pabrik, pusat listrik dan gedung-gedung perkantoran kurang memperhatikan bidang pemeliharaan. Peranan yang penting dari kegiatan pemeliharaan baru diingat setelah sistem penerangan telah melumpuhkan aktifitas dalam perusahaan atau gedung perkantoran tersebut karena kurangnya penerangan dari lampu-lampu.
Pemeliharaan dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan sistem penerangan dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan pene-rangan yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Secara umum tujuan pemeliharaan dimaksudkan adalah untuk :
1. Mempertahankan kemampuan penerangan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan perencanaan.
2. Menjaga kualitas penerangan sesuai dengan kebutuhan penghuni perusahaan, pabrik, gedung-gedung perkantoran dan rumah tinggal tersebut.
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan peralatan penerangan diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan.
4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan pembersihan secara efektif dan efisien.
5. Menghidari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan kerja.
6. Mengadakan kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan atau gedung perkantoran, dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat keuntungan yang maksimal dan total biaya yang rendah.
Pemeliharaan adalah satu-satunya jalan untuk meneruskan keefektifan setiap instalasi penerangan. Pemeliharaan perlampuan dengan arti yang seluas-luasnya, dapat dipergunakan untuk mempertahankan hasil sistem penerangan sedekat mungkin dengan keadaan awal, walaupun telah dipakai beberapa jangka waktu yang lama.
Secara khusus tujuan dari pemeliharaan penerangan secara periodik adalah untuk mempertahankan tingkat penerangan yang diinginkan atau penga-ruh iluminasi dengan biaya operasi dan pemeliharaan yang minimal dengan penggunaan energi yang efektif. Untuk itu koordinasi antara pemeliharaan dan program personil adalah penting, agar suatu peralatan dipelihara untuk meng-hasilkan peragaan penerangan yang efisien.
Penggunaan LLF (Light Loss Faktor) atau faktor kerugian cahaya pada perencanaan instalasi penerangan perlu pengaturan, agar tidak ada pemeliharaan yang berulang-ulang untuk mempertahankan tingkat penerangan yang sedekat mungkin dengan keadaan awal. Nilai dari LLF dipergunakan untuk indikasi sejumlah depresiasi yang tidak dapat dikontrol dan usaha yang diharapkan untuk mengatasi depresiasi. Orang-orang bagian pemeliharaan harus terlatih, hal ini diperlukan untuk menerapkan rencana-rencana pemeliharaan yang sistimatis. Beberapa pabrik, pusat listrik dan gedung konvensional telah sanggup meleng-kapi dan melatih serta mensurvisi personil, meskipun banyak menguntungkan dengan menyewa spesialis-spesialis dari luar.
Pada instalasi menengah dan kecil, kontraktor-kontraktor pemeliharaan listrik dapat memberikan rencana-rencana pelayanan, peralatan dan orang-orang yang bekerja sungguh-sungguh, akan memberikan biaya yang rendah per unit cahaya. Kontraktor-kontraktor yang terlatih dapat menganalisa konservasi energi yang potensial jika menerapkan rencana pemeliharaan penerangan.
Dikarenakan sistem penerangan lampu-lampu flouresen semakin rumit untuk diawasi oleh seorang penjaga atau penjaga kebersihan harian (tetap), maka perusahaan khusus perawatan pencahayaan perlu dibentuk. Perusahaan akan mengembangkan petugas-petugas terlatih, teknik perawatan yang efisien dan peralatan khusus untuk perawatan yang lengkap secara ekonomis. Biasanya mereka bisa merawat sistem penerangan secara lebih seksama dan dengan biaya yang lebih rendah dari pada apa yang dapat dilakukan oleh pemilik sendiri. Hal ini disebabkan karena pemilik tidak mempunyai orang-orang terlatih dalam bidang perawatan tersebut.
untuk pemeliharaan sistem penerangan yang lebih lengkap, silahkan download disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar