a) Konsep Dasar Persepsi
Di dalam kamus
Besar Bahasa Indonesia persepsi adalah tanggapan (tanggapan) langsung dari
sesuatu (Depdikbud: 1994). Muhyadi (1989: 233) juga mendefinisikan bahwa
“persepsi merupakan stimulus dalam lingkungan kemudian mengorganisasi dan
menafsirkan serta menginterpretasikan kesan atau tanggapan inderanya agar
memiliki makna dalam konteks lingkungan”. Hal senada juga di nyatakan oleh
Sumadi (1971: 16), persepsi adalah pengalaman seseorang tersebut selalu diikuti
oleh aktivitas-aktivitas manusia yang mempunyai sifat umum yaitu perhatian,
pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berpikir, perasaan dan motif atau
kehendak.
Leavit (1996: 27) menyatakan persepsi (perception)
dalam arti sempit adalah penglihatan,
yaitu bagaimana seseorang melihat sesuatu. Sedangkan dalam arti luas persepsi
adalah bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Persepsi
seseorang ditentukan oleh relevansinya dengan kebutuhan. Artinya, seseorang
akan mempunyai persepsi yang positif tentang sesuatu jika hal itu sesuai dengan
kebutuhannya.
Informasi
yang diterima individu mengenai objek, peristiwa, kejadian, kegiatan atau ide kemudian diorganisasikan dan
dinterpretasikan sehingga melahirkan pendapat atau pandangan. Banyak faktor
yang mempengaruhi seseorang dalam menginterpretasikan informasi yang
diterimanya tentang objek atau peristiwa, diantaranya adalah pengalaman,
motivasi, kecerdasan, dan intensitas perhatian yang diberikan. Perbedaan individu
dalam persepsi disebabkan oleh kesiapan fisik dari organ sensori, kepentingan,
pengalaman masa lalu, tingkat perhatian dan kekuatan stimulus. Apa yang
dipersepsikan seseorang, itulah yang merupakan realita tentang informasi yang
diterimanya mengenai objek, peristiwa, kegiatan atau ide. Inilah yang akan
mempengaruhi perilakunya.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa persepsi adalah
tanggapan, pendapat, penilaian, pandangan atau reaksi seseorang terhadap suatu
objek yang menjadi perhatiannya. Perbedaan persepsi seseorang dapat disebabkan
oleh perbedaan kesiapan fisik dari organ sensori, kepentingan, pengalaman masa
lalu, tingkat perhatian dan kekuatan stimulus.
b) Prinsip Dasar Persepsi
Ada beberapa prinsip dasar tentang persepsi, yakni
(Fleming & Levie dalam Dewi & Eveline, 2007: 133) mengemukakan:
1. Persepsi Bersifat Relatif
Prinsip relatif menyatakan
bahwa setiap orang akan memberikan persepsi yang berbeda, sehingga pandangan
terhadap sesuatu hal tergantung dari siapa yang melakukan persepsi.
2. Persepsi bersifat sangat selektif
Prinsip selektif menyatakan
bahwa persepsi bergantung pada pilihan, minat, kegunaan, kesesuaian bagi
seseorang.
3. Persepsi dapat diatur
Persepsi perlu diatur atau
ditata agar orang lebih mudah mencerna lingkungan atau stimulus.
4. Persepsi bersifat subjetif
Persepsi seseorang dipengaruhi
oleh harapan atau keinginan tersebut. Pengetian
ini menunjukkan bahwa persepsi sebenarnya bersifat subjektif.
5. Persepsi seseorang atau kelompok bervariasi
Persepsi pada prinsip ini, menyatakan
walaupun mereka berada dalam situasi yang
sama persepsinya belum tentu sama. Prinsip ini berkaiatan erat dengan perbedaan
karakteristik individu, sehingga setiap individu bisa mencerna stimuli dari
lingkungan tidak sama dengan individu lain.
c) Peranan Persepsi
Persepsi menjadi landasan berpikir bagi
seseorang dalam belajar. Menurut Dewi & Eveline (2007: 134) menyatakan
persepsi dalam belajar berpengaruh terhadap:
1) daya ingat,
2) pembentukan
konsep, dan
3) pembinaan sikap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar