Selasa, 06 Desember 2011

EVALUASI PEMBELAJARAN

1. KONSEP DASAR EVALUASI

a. Pengertian
Istilah evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu “evaluation” istilah iniditerjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah “penilaian”. Penilaian merupakan suatu pekerjaan yang selalu dilakukan oleh manusia didalam kehidupan nya. Berdasarkan ilustrasi dan dikemukakan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sebelum mengambil keputusan perlu dilakukan beberapa kegiatan terlebih dahulu. Kegiatan itu diantaranya:membandingkan diantara suatu objek dengan suatu kriteria ukuran tertentu,baru kemudian setelah objek tersebut dibandingkan maka dibuat suatu keputusan.

Dalam melakukan kegiatan penilaian terlebih dahulu harus melakukan kegiatan pengukuran.pengukuran dapat dilakukan bila tersedia objek/benda yang akan diukur serta criteria atau ukuran. Kriteria atau ukuran itu ada yang sifat nya standard atau tidak standard. Jadi dalam melakukan penilaian hendak lah dilakukan pengukuran terlebih dahulu.
Suharsumi arikunto (1986;3) mengatakan evaluasi meliputi dua bagian yaitu mengukur dan menilai. Mengukur dadalah membandingkan suatu dengan satu ukuran,pengukuaran bersifat kuantitatif,dan penilaian yaitu mengambil keputusan terhadap suatu dengan ukuran baik buruk,kualitatif.
Pendapatlain tentang evaluasi dikemukakan oleh Edwind Wand dan Gerald W.Brown(dalam wayan nurkancana,)yaitu suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu. Sedangkan pengukuran suatu tindakan atau proses untuk menentukan luas atau kuantitas dari pada sesuatu.

b. Kedudukan evaluasi dalam pendidikan
Pelaksanaan kegiatan pendidikan sangat memerlukan ada nya kegiatan evaluasi. Kegiatan evaluasi itu digunakan pada setiap komponen yang ada dalam proses pendidikan tersebut,maka terlebih dahulu dibahas bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan.
Pendidikan yang terlaksana secara formal di lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia merupakan suatu system atau leih dikenal dengan system trans-pormasi pendidikan,yang dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang terorganisir yang terdiri dari atas sejumlah komponen yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.
Penilaian yang dilakukan guru terhadap siswa tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui tercapai atau tidak tujuan intruksional bagi siswa,tetapi juga sebagai umpan balik bagi upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Kegiatan penilaian dalam proses pendidikan terlaksana pada hampir semua kegiatan pendidikan,baik dalam ruang lingkup lembaga,,maupun yang dilakukan oleh guru.
a. Syarat – syarat umum evaluasi
Dalam melakukan kegiatan evaluasi kita perlu memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh semua alat ukur(instrument).
Syarat-syarat tersebut adalah:

1. Kesahihan (validitas)
Pertanyaan yang selalu diajukan terhadap suatu alat ukur adalah sampai dimanakah validitas nya suatu alat ukur tersebut. Sebuah tes tes dikatakan valid apabila tes itu dapat mengukur secara tepat apa yang hendak nya diukur.
Jenis-jenis validitas
a. Validitas isi
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.
b. Validitas konstruksi
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang di bangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang di sebut kan dalam tujuan intruksional khusus.
c. Validitas ada sekarang
Validitas ini lebih dikenal dengan validitas empiris(validitas pengukuran setara). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas empris jika hasil nya sesuai dengan pengalaman.
d. Validitas prediksi
Memprediksi arti nya meramal mengenai hal yang akan datang. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila tes mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang terjadi pada yang akan datang.

2. Keterandalan (raliabilitas)
Realiable arti nya dapat dipercaya. Suatu tes yang mempunyai reabilitas berarti bahwa tes tersebut mempunyai sifat dapat dipercaya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil yang tetap.
Untuk menentukan tingkat realibilitas dari suatu tes sering digunakan rumus korelasi product moment atau alpha cronbach. Metode yang digunakan adalah:

a. Metode bentuk parallel
Metode ini sering disebut realibitas pengukuran setara. Jika dua bentuk tes setara (mempunyai kesamaan tujuan,tingkat kesukaran dan susunan,tetapi butir-butir soal nya berveda).
b. Metode tes ulang
Metode ini dilakukan oleh orang untuk menghindari penyusunan dua seri tes. Pengetesan hanya memiliki satu seri tes tetapi dicobakan (diteskan) dua kali. Kemudian hasil dari kedua kali tes tersebut dihitung korelasinya.
c. Metode belah dua
Prosedur pengiraan atau penghitungan yang paling sering digunakan untuk menetapkan reallibilitas dari semua tes adalah metode belah dua. Pengetesan hanya menggunakan sebuah tes dan dicobakan dua kali. Caranya ialah dengan membagi dua tes itu dan hasil pada masing – masing bagian dikorelasikan satu sama lain. Car membagi dua tes tersebut adalah meletakkan soal-soal bernomor genap kedalam tengahan ke dua.

klik disini untuk lebih lengkap
klik skip atau lewati untuk download.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar